12 Sep 2009

Happy B'day My Luvly KALYA...

Sabtu, 30 Agustus 2008
Hari ini aq dan suamiq ke dokter kandungan,,, ini aq lakukan atas saran bidan yang menanganiq,,, untuk melihat posisi janin yang ku kandung,,, sungsang atau tidak, dan terlilit tali plasenta atau tidak… Menurut dokter SpOg yang kami datangi,,, semua baik-baik saja, kecuali 1,,, bayiku sudah terlalu besar,,, terutama kepalanya, dia khawatir aku akan mengalami kesulitan jika harus bersalin secara normal… 1 hal yang harus aku lakukan sampai bayiku lahir adalah, menahan diri untuk tidak makan karbohidrat terlalu banyak dan tidak menyantap yang manis2… dan aku harus kembali lagi pada 10 September untuk melihat kembali kondisi anakku…

 

Senin, 1 September 2008
Hari ini puasa Ramadhan dimulai,,, aku bertekad untuk tetap berpuasa sampai aku melahirkan. Berat aku rasa, karena udara panas pada siang hari, apalagi saat itu aku harus menjaga tokoku di kalisari,,, toko di pinggir jalan beraspal… Fiuuhhh… Beruntung itu tidak lama karena aku segera mendapatkan pengganti penjaga tokoku yang pulang beberapa hari sebelum Ramadhan… Hal lain yang terasa berat adalah,,, sore hari saat berbuka, aku dilarang minum manis… tapi semua aku jalani,,, demi bayi yang aku kandung, dan demi ketakutanku pada proses operasi,,, aku sangat berharap untuk dapat melahirkan normal…

 

Rabu, 10 September 2008
Aku dan suamiku sudah berada di ruang tunggu sejak tadi, aku mendapat urutan awal, sehingga aku bisa segera masuk ke ruang periksa,,, tapi tetap saja lama, dokternya terlambat… Dari hasil USG, bayi yang ku kandung sudah mencapai berat 3,4kg… lingkar kepalanya besar, dan yang paling menghawatirkan adalah,,, menurut dokter yang memeriksaku,,, cairan ketuban di rahimku berkurang banyak… harus segera diambil sebuah tindakan katanya… besok, aku harus kembali dan melakukan proses persalinan dengan bantuan induksi… apa itu induksi??? Aku beranjak dengan perasaan tak enak, aku mengkhawatirkan anak yang ku kandung,,, karena cairan yang berkurang itu menurut dokter adalah indikasi menurunnya kemampuan plasenta melaksanakan tugasnya… beruntung suamiku dapat bersikap tenang, ia meminta surat keterangan untuk kami bawa ke bidan… malam itu juga kami ke bidan, waktu sudah menunjukkan pukul 21.30, untungnya bidanku ada di tempat saat itu… Hasilnya adalah, aku harus minum obat, jika sampai jam 5 sore besok belum ada tanda2 akan melahirkan, aku harus minum obat lagi, jika belum juga… maka satu2nya jalan adalah induksi… dan aku memilih tetap ditangani oleh bidanku…

 

Kamis, 11 September 2008
Pagi ini pukul 08.00, obat yang aku dapat dari bidan tadi malam aku makan. Hari ini aku sudah tidak puasa lagi, kukumpulkan tenaga, kukumpulkan keberanian,,, sambil terus berdoa agar semua akan baik2 saja… sampai sore pun,,, aku belum merasakan apa-apa… akhirnya malam sepulang dari kantor, suamiku kembali mengambil obat kedua… kali ini jika tidak berhasil… besok pagi aku akan di induksi… malam panjang yang melelahkan,,, rasanya mata ini tak juga terpejam, kaki ini sudah lelah rasanya berjalan mondar-mandir, di dalam maupun di luar rumah… entah pukul berapa aku baru bisa terlelap, itupun setelah suamiku menyuruhku untuk mengumpulkan tenaga untuk besok…

 

Jum’at, 12 September 2008
Pagi pukul 06.00 kurang,,, aku sudah berada di rumah bidan… aku segera dipersilahkan masuk ke ruang bersalin… setelah salin pakaian, aku naik ke meja pesakitan, hiks… sebuah jarum infuse dipasang di lengan kananku… ini pertama, dan mudah2an tak terulang lagi, aku di infuse… 1 jam berlalu, 2 jam berlalu, 3 jam berlalu… pukul 9 bidan yang menanganiku menanyakan keadaanku… aku masih bisa menjawabnya dengan senyum paling manis yang aku punya… tapi makin siang, rasanya aku makin tak kuat… ga jelas semuanya, miring sakit, telentang sakit, tengkurep ga mungkin… untungnya ibu dan suamiku ada di sana menemaniku…

hari itu,,, kulihat kecemasan di wajah ibuku… ini kali pertama aku melihatnya cemas… biasanya, dia adalah wanita yang tegar,,, tak sedikitpun kulihat kelemahan jiwa dari ibuku, padahal ia besar tanpa kasih sayang kedua orangtuanya, atau mungkin itulah yang membuatnya tegar… di sisi lain, kulihat suamiku yang tenang… tanpa ada rasa takut, dia hanya diam… dan aku,,, mulai merasakan sakit yang sangat… kupandangi dua wajah yang ku sayang, ingin ku ucapkan permohonan maaf, andai aku tak bisa lagi meneruskan hari, tapi mulut ini tak kuat berkata2…

pukul 11.30,,, suamiku berangkat ke masjid untuk sholat jum’at,,, tinggal aku dan ibu… pukul 12.00 seorang pembantu bidan membawakan makan siang untukku,,, aku ingin makan sambil duduk,,, tapi malang… sedari tadi suamiku yang membatu aku bangkit, karena jika tangan ini digunakan untuk menyangga, maka infuse akan terganggu… benar saja,,, walau semua sudah ku lakukan dengan sangat hati-hati,,, darah memenuhi ujung infusku,,, gara2 kecelakaan kecil itu, infusku terhenti, dan harus diganti… itu memakan waktu lumayan lama,,, sampai sekitar pukul 12.30,,, beberapa saat sebelum suamiku kembali, infuse yang berisi obat itu kembali bekerja… dan rasa sakitnya pun kembali bekerja… mungkin,,, anakku lahir ingin ditemani ayahnya,,, karena tak lama ayahnya datang,,, proses persaalinan pun dimulai…

Itulah saat dimana seorang wanita mempertaruhkan hidupnya,,, tapi sakit yang kurasakan saat persalinan masih kalah dari sakit yang kualami sejak obat induksi yang mengalir melalui darahku bekerja,,, dengan sekuat tenaga, dan dengan bimbingan dari bidanku, serta atas kuasa Alloh tentunya, akhirnya putri kecilku lahir pada pukul 13.15,,, kami memberinya nama Kalya Nur Ramadhanti Kuntara… Kalya berarti kesehatan,,, kami berharap Kalya diberi kesehatan jiwa dan raga oleh Alloh,,, dan menjadi cahaya buat agama, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya… Ramadhanti sebagai penanda kelahirannya di bulan penuh berkah dan pengampunan, semoga ia pun selalu diberkahi dan di ampuni semua kesalahannya oleh Alloh… sedang Kuntara adalah nama belakang sang ayah… ni nama yg bikin bunda agak kesulitan bikin nama untuk Kalya dulu. Karena ayah kekeuh harus ada Kuntara di belakang nama anaknya. Fiuh…

 

Hari ini, Sabtu 12 September 2009
Kalya sudah genap berusia 1th… Celotehannya sudah beberapa bulan ini meramaikan keluarga kecil kami. Barang-barang pun sudah tak lagi aman di tempatnya, karena Kalya sudah bisa “ngacak-ngacak”. Kalya kecilQ walaupun belum bisa jalan, tapi dia sudah mahir manjat-memanjat. Dia juga sudah bisa menikmati musik yg mengalun dgn irama tubuhnya… banyak lagi, banyak lagi yg Kalya bisa… yang jelas, 1 th bersama Kalya sudah mengajarkan banyak hal padaQ, pada kami orang tuanya…

Dan akhirnya, di 1 th usia Kalya,,, aq hanya bisa berharap, berdoa, memohon kepada Sang Pemilik Kehidupan, semoga kelak Kalya tumbuh menjadi wanita yg sholehah… Pembela agamanya, berbakti kepada kedua orang tua, dan berguna buat bangsa dan Negara, terutama orang2 di sekitarnya… amin, amin ya Rabbal’alamin…

2 komentar: