12 Mar 2010

Share Email : Surat Untuk Istriku...

Beberapa hari lalu dpt email dr seorang teman, isinya sangat menyentuh hati , pgn share di sini, biar para MPers yg blm pernah bc bs ikutan mengambil hikmah di dalamnya... Agar qt bs lbh menghargai org, terutama org yg qt kasihi...

===================================================================

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi,
sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam
surgawi,
baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang
suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu
kecil.
Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya merasa bahwa saya telah
gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal
untuk
menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera
berangkat ke kantor, anak saya masih tertidur. Ohhh... aku harus menyediakan
makan
untuknya.

Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan.
Setelah memberitahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas
berangkat
ke tempat kerja.

Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari
ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang
hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, saya langsung masuk ke
kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan badan
ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan,
tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan
hangat!
Aku membuka selimut dan..... di sanalah sumber 'masalah'nya ... sebuah
mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!

Oh...Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung
menghujani anak saya yang sedang gembira bermain dengan main anny a, dengan
pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan,
dia hanya memberi penjelasan singkat:

"Dad, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum
pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan
untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di
sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas
untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya .. Karena
aku takut mie'nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimp anny a di bawah
selimut
supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan
ayah karena aku sedang bermain dengan mainan saya ... Saya minta maaf Dad
...
"

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku ... tetapi, saya tidak ingin
anak saya melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan
menangis
dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangis saya.
Setelah beberapa lama, aku hampiri anak saya, memeluknya dengan erat dan
memberikan
obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya
untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar
anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di
pantatnya,
tapi karena dia sedang melihat foto mommy yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, saya mencoba, dalam periode ini,
untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan
juga
kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuh anny a. Tanpa
terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman
Kanak-kanak.
Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa
kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun... belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar
menyesal....

Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya
absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap
dia
bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar
rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di
sebuah
toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah,
membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja
lalu
mengatakan, "Aku minta maaf, Dad".

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara "pertunjukan
bakat" yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan
ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadir anny a karena ia tidak punya
ibu......

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke
rumah memberitahu saya, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan
menulis.
Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk
berlatih menulis, yang saya yakin, jika istri saya masih ada dan melihatnya
ia akan
merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Saat ini musim
dingin, dan hari Natal telah tiba. Semangat Natal ada dimana-mana juga di
hati
setiap orang yg lalu lalang... Lagu-lagu Natal terdengar diseluruh pelosok
jalan .... tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang
menyelasaikan
pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena
pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang
sibuk-sibuknya,
suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.

Mereka menelpon saya dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anak saya
telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun saya sudah berjanji
untuk
tidak pernah memukul anak saya lagi, tetapi saya tidak bisa menahan diri
untuk tidak memukulnya lagi, karena saya merasa bahwa anak ini sudah
benar-benar
keterlaluan. . Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf :
"Maaf, Dad". Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alas anny a
melakukan
itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa
alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah saya mendorong
anak
saya ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa
yang ada dikepalanya?

Jawab anny a, di tengah isak-tangisnya, adalah : "Surat-surat itu untuk
mommy.....".

Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. .... tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan
terus bertanya kepadanya: "Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak
surat-surat,
pada waktu yg sama?"

Jawaban anakku itu : "Aku telah menulis surat buat mommy untuk waktu yang
lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi
bagiku,
sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika
aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimk anny
a sekaligus".

Setelah mendengar penjelas anny a ini, aku kehilangan kata-kata, aku
bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku
katakan ....

Aku bilang pada anakku, "Nak, mommy sudah berada di surga, jadi untuk
selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk mommy, cukup dengan
membakar
surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal
ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan
nyenyak.
Saya berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa
surat-surat tersebut ke luar, tapi.... saya jadi penasaran untuk tidak
membuka
surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur......

'Mommy sayang',

Saya sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' di
sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut.. Tapi
kamu tidak ada, jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak
memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis
dan merindukanmu
lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan
mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencari saya,
setelah
menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi
aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Mommy, setiap hari saya melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat
padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya.
Saya
pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua,
saya rasa. Tapi mom, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah mommy muncul dalam
mimpiku sehingga saya dapat melihat wajahmu dan ingat anda? Temanku bilang
jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan
melihat
orang tersebut dalam mimpimu. Tapi mommy, mengapa engkau tak pernah muncul?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena saya tidak
pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak
ditinggalkan
oleh istri saya ....

Untuk para suami, yang telah dianugerahi seorang istri yang baik, yang penuh
kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari padanya.
Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu,
mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan
menyayangi
dirimu dan anak-anakmu.

Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu
dengan segala kekurangan dan kelebih anny a, karena apabila engkau telah
kehilangan
dia, tidak ada emas permata, intan berlian yg bisa menggantikan posisinya.

PEACE & LOVE

RACHEL

32 komentar:

  1. Aku menitikkan air mata baca ini... Ijin copas yah mbak..

    BalasHapus
  2. hiksss......
    jadi netes beneran nih air matanya..
    tfs mam...
    *hugsssss*

    BalasHapus
  3. huwaaaaah bu dokter, klo lg deket pasti kita udah mewek duaan yak?
    huhuhuhuhu

    BalasHapus
  4. Nggak mbak, kl lg duaan, aku gak mau mewek. Hihihi...

    BalasHapus
  5. loh knapa? maluuu yaaaa ketauan sensi nya? hihihi..
    kan sama-an..
    hiksss
    btw, aku juga ijin copas yaaa

    BalasHapus
  6. hu hu hu... sungguh menyentuh sekali

    BalasHapus
  7. huhuhu...keluar air mata niy bacanya, jadi inget ibu yg udah ada di surga, inget bapak yg sekarang cuma sendirian di rumah, jadi sedih. Ijin copas ya mbak.

    BalasHapus
  8. hu hu hu.... jadi nangis pagi2...
    mengaharukan sekali

    BalasHapus
  9. hikzz .. hikzzz .. pagi2 udh nyeces air mata .. sedih bgt ..

    BalasHapus
  10. hiks...berlinang air mata membacanya...,terharuu banget..tfs ya mba...

    BalasHapus
  11. baca sambil nangis nih sis... sedih banget ya... jadi nyesel banget kalo inget marah ma anakku yg masih 5 th...
    tfs ya sis.. jadi harus belajar lebih sabar menghadapi anak ya... jangan asal main pukul aja..

    BalasHapus
  12. hiiikkzz..... baca ni sambiil nahann nangiiisss..... coz sekuat apapun seorang ayah... ttp ga bs gantiin peran seorang ibuu...

    BalasHapus
  13. berkaca-kaca dech bacanya... minta ijin copas ya sis..

    BalasHapus
  14. mba aku ampe nangis bacanya dan ijin copas ya mba. Tq dah share

    BalasHapus
  15. monggo mba, silakan di copas... aq jg cm copas kok...

    BalasHapus
  16. iya menyentuh bgt... sedih bgt bacanya...

    BalasHapus
  17. iya, diriku jg jd inget ibu bapak yg jauh di pulau sebrang mba... monggo di copas

    BalasHapus
  18. iya mba, maaf ya udah bikin nangis pg2 =)

    BalasHapus
  19. iya sedih bgt, banyak pelajarannya bwt qt...

    BalasHapus
  20. iya mbak ya, qt suka kebawa emosi, padahal qt sayang bgt...

    BalasHapus
  21. iya, makanya Alloh menciptakan qt berpasangan ya mba,,, untuk saling melengkapi...

    BalasHapus
  22. wah, sedih n mengaharukan mb....
    memang qt harus menyukuri apa yg sedang qt jalani ya....aku jd nyesal klo gi khilaf marahin anak, pdhl hanya masalah sepele...
    semoga selama kita masih diberi kesempatan,bisa menjadi super mommy hebat..

    BalasHapus
  23. iya mba, aq ja lgsg inget kdg suka ngomel2 ma anakku, pdhal msh kecil n blm ngerti apa2... mdh2an qt msh dberi kesempatan menjadi yg terbaik buat mrk ya mba... mendidik mereka menjadi generasi yang baik...

    BalasHapus
  24. terharu..minta ijin copas ya mbak..

    BalasHapus